Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 1 Kerajinan Bahan Keras
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 1 Kerajinan Bahan Keras
Indah Setyowati, dkk

23/08/2021 08:37:52

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

ii

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undan

g

Disklaimer:

Buku ini merup

a

kan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak

di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam

tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang

senantiasa diperbaiki, diperbaharui,

dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan

dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan

kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Kontributor Naskah

:

RR. Indah Setyowati, Wawat Naswati, Heatiningsih, Miftakhodin, Cahyadi,

dan Dwi Ayu.

Penelaah

:

Suci Rahayu, Rozmita Dewi, Djoko Adi Widodo, Latief Sahubawa, Taswadi,

Vanessa Gaffar, Caecilia Tridjata, Wahyu Prihatini, dan Heny Hendrayati.

Penyelia Penerbitan

: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Cetakan ke-1, 2014

Disusun dengan huruf Arial, 11 pt.

Milik Negara

Tidak Diperdagangkan

I

ndonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2014.

vi, 174 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA Kelas XI

ISBN 978- 602-282-449-7 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-282-453-4 (jilid 2b)

1. Prakarya dan Kewirausahaan

Studi dan Pengajaran

I. Judul

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

iii

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

KATA PENGANTAR

Kewirausahaan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21 mengingat keterbatasan

dukungan sumberdaya alam terhadap kesejahteraan penduduk dunia yang makin bertambah dan

makin kompetitif. Jiwa dan semangat kewirausahaan yang terbentuk dan terasah dengan baik sejak

remaja akan dapat menghasilkan sumberdaya manusia inovatif yang mampu membebaskan bangsa

dan negaranya dari ketergantungan pada sumberdaya alam. Kewirausahaan yang diperlukan

tentunya adalah yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan output ekonomi dalam

mendukung kesejahteraan bangsa melalui penciptaan karya nyata orisinil yang bermanfaat.

Kurikulum 2013 membekali peserta didik pada Pendidikan Menengah dengan kemampuan

kewirausahaan yang lahir dan tumbuh dalam sektor nyata. Diawali dengan pengamatan terhadap

produk yang ada di pasar beserta ciri-cirinya, analisis struktur komponen pembentuk produk, analisis

struktur dan rangkaian proses beserta peralatan yang diperlukan, termasuk analisis pasar, biaya,

dan harga. Untuk mendukung keutuhan pemahaman peserta didik, pembelajarannya digabungkan

dengan pembelajaran Prakarya sehingga peserta didik bukan hanya mampu menghasilkan ide

kreatif tetapi juga merealisasikannya dalam bentuk purwarupa karya nyata dan dilanjutkan sampai

pada kegiatan penciptaan pasar untuk mewujudkan nilai ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut.

Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bagi peserta didik

pada jenjang Pendidikan Menengah Kelas XI harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran

yang secara utuh dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

diperlukan untuk menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan

kegiatan bernilai ekonomi dari produk dan pasar tersebut. Pembelajarannya dirancang berbasis

aktivitas terkait dengan sejumlah ranah karya nyata, yaitu karya kerajinan, karya teknologi, karya

pengolahan, dan karya budidaya dengan contoh-contoh karya konkret berasal dari tema-tema karya

populer yang sesuai untuk peserta didik Kelas XI. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur

muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal yang relevan sangat diharapkan

untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini.

Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi

yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak

menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.

Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan

pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-

kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan

yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan

semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran

2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka

dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang

para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada

edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat

memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi

seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, Maret 2014

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Mohammad Nuh

iv

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Daftar Isi

Kata Pengantar

....................................................................

Iii

Daftar Isi

................................................................................

Iv

Bab 1 Kerajinan Bahan Keras Dan

Wirausaha

.................................................................

1

Peta Materi

............................................................................

2

A.

Produk Kerajinan dari Bahan Keras

...............................

5

B.

Produksi Kerajinan Ukir Kayu

........................................

24

C.

Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan

................

43

D.

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

........

50

E.

Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

.............

51

F.

Wirausaha di Bidang Kerajinan

......................................

55

G.

Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Keras

...............

60

Rangkuman

..........................................................................

63

Bab 2 Rekayasa Dan Kewirausahaan

Inovasi Teknologi Tepat Guna

.................................

64

Peta Materi

...........................................................................

65

A.

Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

............

66

B.

Produksi Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

.....................

73

C.

Pengemasan Produk Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

..........................................................

85

D.

Perawatan Produk Rekayasa Inovasi Teknologi

Tepat Guna dalam Pembuatan Zat Warna

Alam Indigo

.....................................................................

88

E.

Perencanaan Usaha Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

..........................................................

90

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

v

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

F.

Membuat Produk Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna

.....................................................

96

Rangkuman

..........................................................................

99

Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Hias

............................

100

Peta Materi

...........................................................................

101

A.

Produk Pembenihan Ikan NonKonsumsi / Ikan Hias

........

103

B.

Proses Produksi Pembenihan Ikan Cupang

....................

112

C.

Pengemasan dan Transportasi Ikan Hias

.......................

124

D.

Perawatan

........................................................................

126

E.

Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Hias

...................

127

F.

Membuat Usaha Pembenihan Ikan Cupang

....................

136

Rangkuman

..........................................................................

137

Bab 4 Pengolahan Dan Kewirausahaan

Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi

Produk Kosmetik

.....................................................

138

Peta Materi

...........................................................................

149

A.

Produk Kosmetik

..............................................................

142

B.

Pembuatan Bahan Nabati Menjadi Masker

Bengkuang

.......................................................................

148

C.

Penyajian dan Kemasan Produk Kosmetik

.......................

153

D.

Perawatan Produk Kosmetik

............................................

156

E.

Wirausaha Produk Kosmetik

............................................

156

Daftar Pustaka

.....................................................................

168

Glosarium

.............................................................................

172

vi

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Bab 1

Kerajinan Bahan Keras dan Wirausaha

2

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

PETA MATERI KERAJINAN BAHAN KERAS

PETA MATERI KERAJINAN BAHAN KERAS

A. Produk Kerajinan dari Bahan Keras

1.

Pengertian Kerajinan dari Bahan

Keras

2.

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan

Keras

3.

Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan

Keras

4.

Unsur Estetika dan Ergonomis Karya

Kerajinan dari Bahan Keras

5.

Motif Ragam Hias Karya Kerajinan

dari Bahan Keras

6.

Teknik Pembuatan Produk Kerajinan

dari Bahan Keras

7.

Perencanaan Proses Produksi

Kerajinan dari Bahan Keras

B. Produksi Kerajinan Ukir Kayu

1.

Merancang Produk Kerajinan Ukir

Kayu

2.

Bahan Pendukung Produk Kerajinan

Ukir Kayu

3.

Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir

Kayu

4.

Keselamatan Kerja

5.

Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu

E. Perawatan Produk Kerajinan

1.

Perawatan Kerajinan Ukir Kayu

2.

Perawatan Kerajinan Logam

C. Produksi Kerajinan Logam Teknik

Ukir Tekan

1.

Merancang Produk Kerajinan Logam

Teknik Ukir Tekan

2.

Bahan Pendukung Produk Kerajinan

Logam Teknik Ukir Tekan

3.

Alat Pendukung Produk Kerajinan

Logam Teknik Ukir Tekan

4.

Keselamatan Kerja

5.

Proses Produksi Kerajinan Logam

Teknik Ukir Tekan

F. Wirausaha di Bidang Kerajinan

1.

Kebutuhan Pasar Produk

Kerajinan

2.

Menganalisis Peluang Usaha

3.

Peluang Usaha Produk Kerajinan

4.

Menciptakan Peluang Usaha

Produk Kerajinan

D. Pengemasan Produk Kerajinan

Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

3

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi kerajinan dari bahan keras dan

wirausaha, kamu mampu

:

1.

Mengapresiasi keanekaragaman produk kerajinan dari bahan

keras dan wirausaha di wilayah setempat dan lainnya sebagai

ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

2.

Mengidentifikasi bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan

fungsi produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat

dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.

3.

Menganalisis unsur estetika dan ergonomis produk kerajinan

dari bahan keras serta menunjukkan inovasi dalam berkarya

dan semangat kewirausahaan.

4.

Merancang pembuatan produk kerajinan dari bahan keras

dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip

perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku

jujur, percaya diri, dan mandiri.

5.

Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari

bahan keras berdasarkan konsep berkarya dengan

pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan

orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri.

6.

Membuat produk kerajinan dari bahan keras di wilayah

setempat dan lainnya dengan sikap bekerja sama, gotong

royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan

inovatif.

7.

Menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang

usaha kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan

lainnya dengan memperhatikan estetika dan nilai ekonomis

produk akhir untuk membangun semangat usaha.

4

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

(Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)

Gambar 1.1 Aneka produk kerajinan dari bahan keras

Untuk mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman yang telah

kamu miliki terkait dengan materi yang akan dipelajari, kamu diberi

pengalaman mengamati produk kerajinan dari bahan keras.

Tugas

Amatilah aneka produk kerajinan dari bahan keras pada Gambar

1.1. Apa kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan pendapatmu

dalam pembelajaran.

5

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

A.

Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Pada materi semester ganjil, kamu mendapatkan wawasan

dan pengetahuan tentang produk kerajinan dari bahan lunak.

Apa yang kamu rasakan? Bagaimanakah pendapat kamu

tentang kekayaan produk kerajinan Nusantara? Bagaimanakah

produk kerajinan yang ada di daerah kamu? Apakah kamu

ingin mengembangkan produk-produk kerajinan tersebut agar

lebih bermutu dan berkualitas? Sebagai warga negara yang

baik, kamu tentunya harus memiliki tanggung jawab

mengembangkan produk kerajinan tersebut agar menjadi

kekayaan budaya Nusantara.

Pada materi berikut ini, kamu akan mempelajari produk

kerajinan dari bahan keras dan pengemasannya. Kamu

diharapkan dapat mengembangkan kreativitas agar produk

kerajinan yang ada di wilayahmu dapat diolah sedemikian rupa

sehingga menjadi karya yang lebih inovatif dan bermutu. Kamu

diharapkan selalu menggali informasi dari berbagai sumber/

referensi mengenai produk kerajinan dari bahan keras dan

pengemasannya.

1.

Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini

menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Di

antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan

yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias

tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan

sesuai dengan tuntutan pasar.

Seperti yang sudah dipelajari pada pembahasan

sebelumnya, bahwa produk kerajinan dapat dibagi

menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak

dan produk kerajinan dari bahan keras. Produk kerajinan

dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang

menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.

Beberapa bahan keras yang digunakan dalam

pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua.

6

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

a.

Bahan Keras Alami

Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh

dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras,

seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.

b.

Bahan Keras Buatan

Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang

diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan

untuk membuat barang-barang kerajinan seperti

berbagai jenis logam, fiberglass dan lain-lain.

2.

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini

contoh produk kerajinan dari bahan keras.

(Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)

Gambar 1.2 Kerajinan dari bahan keras alami

(Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)

Gambar 1.3 Kerajinan dari bahan keras buatan

7

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

a.

Kerajinan Logam

Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti

besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik

yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,

ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang

diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai

perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang

pula sebagai benda hias dan benda fungsional

lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah

serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol

kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga

dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak

mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/

pemanasan dan tempa.

b.

Kerajinan Kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang

sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga

hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di

Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi

para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya

kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang

dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan

bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu

yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni,

waru, sawo, nangka, dan lain-lain.

(Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)

Gambar 1.4 Produk kerajinan dari

logam

8

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Berikut ini merupakan contoh karya kerajinan ukir

kayu.

c.

Kerajinan Bambu

Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan

yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak

ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah

menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan,

mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit.

Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk

keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan

bambu tampil dengan desain lebih menarik dan

artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan

bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan

teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia

sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai

motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh

kerajinan dari bambu.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.5 Kerajinan ukir kayu

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.6 Kerajinan anyam dari bambu

9

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

d.

Kerajinan Rotan

Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat

besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak

menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan

rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok

sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman.

Contoh produk kerajinan dari bahan rotan banyak

digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,

dan lain-lain. Berikut contoh karya kerajinan dari

bahan rotan.

e.

Kerajinan Batu

Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya

beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan

penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak

daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna

sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap

busana, juga sebagai penghias benda.

Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna

putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk

produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu

hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik

pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak

digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Berikut

contoh kerajinan dari batu.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.7 Kerajinan dari rotan

10

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

f.

Kerajinan Kaca Serat (

Fiberglass

)

Kaca serat (

fiberglass

) adalah serat gelas berupa

kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini

dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi

kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi

dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan

tahan korosi. Oleh sebab, itu

fiberglass

biasa

digunakan sebagai badan mobil dan bangunan

kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat

untuk banyak produk plastik.

Kerajinan

fiberglass

membutuhkan beberapa

campuran dalam proses pembuatannya. Campuran

fiberglass

terdiri atas cairan resin (minyak resin

bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis,

met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon

untuk

membuat cetakan, serta

talk

untuk memekatkan

warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar

memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan

katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah

menjadi padat dan keras, serta berwarna bening

mengilap. Berikut contoh kerajinan dari

fiberglass.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.8 Kerajinan dari Batu

11

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

3.

Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Pada materi kerajinan dari bahan lunak sudah dibahas

tentang fungsi produk kerajinan. Kamu diharapkan

dapat mengeksplorasi fungsi produk kerajinan tersebut

ditinjau dari bahannya. Seperti pada produk kerajinan

dari bahan lunak, produk kerajinan dari bahan keras

juga memiliki fungsi sebagai berikut.

a.

Benda pakai

, adalah karya kerajinan yang diciptakan

mengutamakan fungsinya. Unsur keindahannya

hanyalah sebagai pendukung.

b.

Benda hias

, adalah karya kerajinan yang dibuat

sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih

menonjolkan aspek keindahan daripada aspek

kegunaan atau segi fungsinya.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.10 Karya Kerajinan Berfungsi

Sebagai Benda Pakai

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.11 Karya Kerajinan Berfungsi

Sebagai Benda Hias

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.9 Kerajinan dari fiberglass

12

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tugas Kelompok LK-1

Lakukan kerja kelompok, masing-masing berjumlah 3 – 4

siswa.

Identifikasi karya kerajinan dari bahan keras yang ada di

wilayah kamu dengan ketentuan sebagai berikut.

1.

Bahan dasar produk kerajinan dari bahan keras yang ada di

lingkungan sekitarmu.

2.

Motif hias yang sesuai dengan jenis dan bentuk produk

kerajinan.

3.

Teknik pembuatan yang sesuai dengan bahan dasar

4.

Fungsi produk kerajinan.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan.

Jika menemukan hal lain untuk diamati, tambahkan pada kolom

baru.

Lembar Kerja 1

Nama Kelompok

: .....................................................................

Nama Anggota

:......................................................................

......................................................................

......................................................................

Kelas

: .........................................................

Mengidentifikasi produk kerajinan dari bahan keras

Nama

Kerajinan

Bahan Dasar

Motif Hias

Teknik

Pembuatan

Fungsi

Kesimpulan

....................................................................................

.......................................................................................

Ungkapan Perasaan

....................................................................................

.......................................................................................

13

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

4.

Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan

dari Bahan Keras

Dalam perkembanganya produk, kerajinan tidak dapat

melepaskan diri dari unsur-unsur seni pada umumnya.

Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk

mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai

ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi

menempati porsi utama. Maka, karya kerajinan harus

mempunyai nilai ergonomis yang meliputi: kenyamanan,

keamanan dan keindahan (estetika).

Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah

mempelajari tentang unsur estetika dan ergonomis karya

kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat

mengenali dan mengeksplorasi tentang unsur estetika

dan ergonomis serta mengembangkan produk-produk

kerajinan dari bahan keras yang ada di daerahmu dan di

wilayah Nusantara.

5.

Motif Ragam Hias Produk Kerajinan dari Bahan

Keras

Produk kerajinan dari beberapa daerah di Indonesia

sudah dikenal di mancanegara sejak zaman dahulu.

Keanekaragaman produk kerajinan tersebut memiliki

motif dan ragam hias yang khas di setiap daerah. Setiap

motif dan ragam hias mempunyai nilai keindahan dan

keunikan serta makna simbolis yang penuh

perlambangan dan juga nasihat. Beberapa daerah yang

terkenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara,

Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang,

Kalimantan, dan masih ada daerah lainnya. Kita perlu

mengenal dan melestarikan motif dan ragam hias

Nusantara. Kekayaan kreasi bangsa Indonesia perlu

kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah

mempelajari tentang motif ragam hias pada karya

kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat

mengeksplorasi berbagai macam motif ragam hias pada

karya kerajinan berbahan keras yang ada di daerahmu

dan di wilayah Nusantara. Berikut contoh motif ragam

hias dari bahan keras.

14

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Mengidentifikasi produk kerajinan dari bahan keras

Lembar Kerja 2

Nama Kelompok

: .....................................................................

Nama Anggota

:......................................................................

......................................................................

......................................................................

Kelas

: .........................................................

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.12 Motif ragam hias pada kerajinan bahan keras

Tugas Kelompok LK-2

Amati dan kumpulkan data tentang produk kerajinan dari bahan

keras yang ada di wilayah kamu. Jika tidak ditemukan kamu

dapat mengeksplorasi dari internet atau media lainnya.

Jelaskan unsur-unsur yang ada, meliputi:

1.

Nama kerajinan

2.

Jenis bahan

3.

Ragam hias

4.

Unsur estetika

5.

Fungsi

6.

Teknik pembuatan.

Kemudian, presentasikan hasil pengamatan kamu secara

kelompok.

15

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Nama

Kerajinan

Bahan Dasar

Ragam

Hias

Teknik

Pembuatan

Fungsi

Kesimpulan

....................................................................................

.......................................................................................

Ungkapan Perasaan

....................................................................................

.......................................................................................

1.

Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan

Keras

Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan

keras, antara lain seperti berikut.

a.

Teknik Cor

(cetak tuang)

Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu

mulai masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia mulai

mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat

beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu

seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan

perhiasan.

Berikut ini contoh pembuatan benda kerajinan dari

bahan lunak dengan teknik cor (cetak tuang).

1)

Teknik Tuang Berulang (

bivalve

)

Disebut teknik menuang berulang kali (

bivalve)

,

karena menggunakan dua keping cetakan yang

terbuat dari batu dan dapat dipakai berulangkali

sesuai dengan kebutuhan (

bi

berarti dua dan

valve

berarti kepingan). Teknik ini digunakan

untuk mencetak benda-benda yang sederhana,

baik bentuk maupun hiasannya.

16

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2)

Teknik tuang sekali pakai (

a cire perdue

)

Teknik tuang sekali pakai (

a cire perdue)

dibuat

pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya

lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu.

Teknik ini diawali dengan membuat model dari

tanah liat. Selanjutnya model dilapisi lilin, lalu

ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian benda

dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga

terjadilah rongga. Tuangkan perunggu ke

dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat

dapat dipecah sehingga diperoleh benda

perunggu yang diinginkan.

Di samping teknik cor ada juga teknik menempa

yang bahan-bahannya berasal dari perunggu,

tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut

dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan,

seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin.

Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan

cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat

terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede

Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di

Juwana dan Mojokerto.

b.

Teknik Etsa

Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman,

yaitu

etch

yang berarti memakan, berkorosi, atau

berkarat, Kata

etching

berarti mengetsa. Benda-

benda dari logam dapat dietsa dengan merendam

dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi

bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan

larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi

dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan

pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang

terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan

terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara

perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis

tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang

diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di

bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam

17

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau

bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit,

mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung

pada jenis logam yang akan dietsa.

Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam

organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari

keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis

yang sangat baik untuk logam-logam tertentu,

sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit

atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali

terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi

dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam

di dalam larutan tersebut.

Sukses tidaknya mengetsa

ini bergantung pada

pengendalian yang sangat hati-hati terhadap kekuatan

larutan asam pengetsa. Penerapan bahan penolak

asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam

membuat desainnya agar tetap terbuka melalui

penggunaan resist (bahan pelindung), serta

perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan

asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul

di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan

kedalaman yang diinginkan.

c.

Teknik Ukir

Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak

Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan

yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga

dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-

benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti

tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan

segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai

hiasan juga mengandung makna simbolis dan

religius.

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran

antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran

rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

18

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

d.

Teknik Ukir Tekan

Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat

hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan

ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan

dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm.

Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu

dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah

dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk

sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara

menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan

menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk

sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.

e.

Teknik Bubut

Dalam pekerjaan membubut, diperlukan

alat

pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/

menggaruk dan membentuk benda ialah pahat

bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya

kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya

kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu,

vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.

f.

Teknik Anyam

Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan

dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan

atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi

suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya

kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman,

antara lain: bambu, rotan, dan plastik.

19

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Teknik yang dapat digunakan untuk pembuatan benda kerajinan

dari bahan keras dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No

Bahan

Teknik

1.

Logam

Cor

Etsa

Ukir Tekan

2.

Batu

Ukir

3.

Kayu

Ukir

Bubut

4.

Bambu

Anyam

Ukir

Bubut

Tugas Kelompok LK-3

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok,

masing-masing berjumlah antara 3 – 4 siswa.

Setiap kelompok mengamati dan mengumpulkan data tentang

produk kerajinan dari bahan keras yang ada di wilayah kamu,

mencakup aspek-aspek berikut ini.

1.

Produk kerajinan dari bahan keras

2.

Gambar/foto/sketsa

3.

Ragam hias

4.

Nilai estetika

5.

Nilai ergonomis

Buatlah laporan hasil diskusi dan pengamatan kamu.

Kemudian, presentasikan hasil diskusi

dan pengamatan secara

kelompok.

20

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Lembar Kerja 3

Nama Kelompok

: ......................................................................

Nama Anggota

: ......................................................................

.............................................................

.......................................................................

.......................................................................

Kelas

: ..........................................................

Menganalisis produk kerajinan dari bahan keras

No

Nama

Kerajinan

Gambar/Foto/

Sketsa

Ragam

Hias

Nilai

Estetika

Nilai

Ergonomis

Refleksi Diri

Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas.

Ungkapkan pemahaman apa yang kamu peroleh setelah

mempelajari materi produk kerajinan dari bahan keras,

berdasarkan beberapa hal berikut ini.

1.

Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mempelajari karya

kerajinan dari bahan keras yang ada di wilayah kamu?

2.

Materi apa yang masih sulit untuk dipahami?

3.

Catatan hasil pengamatan dari berbagai sumber/referensi

bacaan tentang benda kerajinan dari bahan keras yang

sudah kamu lakukan bersama kelompokmu.

4.

Catatan kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi

dan pengamatan.

21

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

7.

Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan

Keras

Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih

menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (

uniqueness

)

dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan

fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi

pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya:

benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.

Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah

mempelajari tentang perencanaan proses produksi

kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat

mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam perencanaan

proses produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di

daerah kamu serta di wilayah Nusantara.

a.

Pengelolaan Sumber Daya Usaha

Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak,

kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber

daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya

(

Man, Money, Material, Maching, Method,

dan

Market

).

Berdasarkan konsep enam tipe sumber daya tersebut,

kamu diharapkan dapat menganalisis dengan

menggunakan buku referensi atau melalui media

informasi/internet tentang pengelolaan sumber daya

usaha pada produk kerajinan dari bahan keras yang

ada di wilayah Nusantara.

b.

Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk

Kerajinan

Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas

bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi.

Pemilihan bahan sangat penting karena bahan

memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur,

serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan

untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya

kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat

menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek

fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan

penggunaan produk kerajinan (ergonomi). Nilai estetik

karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa

indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai

fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai

fungsi hiasan.

22

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

c.

Menentukan Segmentasi Pasar

Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan

memiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi

ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga

kerja yang relatif murah dibandingkan dengan hal

yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan

biaya produksi. Penambahan ragam hias dan warna

yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan

sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk

tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan

sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan.

Untuk menentukan produk kerajinan yang akan

diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.

d.

Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan

Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya

kerajinan sangat penting karena material akan

mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam

menggunakan benda terapan dan juga akan

mempengaruhi kualitas barang tersebut.

Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu

sudah mempelajari tentang menentukan bahan/

material produksi kerajinan dari bahan lunak.

Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh

berbagai bahan/material produksi kerajinan dari

bahan keras yang ada di daerah kamu serta di wilayah

Nusantara.

e.

Menentukan Teknik Produksi

Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan

keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik

produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat ,

dan cara yang digunakan.

Pembuatan produk-produk kerajinan yang

menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan

dengan teknik-teknik berikut.

1)

Teknik pahat

2)

Teknik ukir

3)

Teknik konstruksi atau sambungan

4)

Teknik raut

5)

Teknik bubut dan sebagainya

23

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Pembuatan barang-barang kerajinan dengan

menggunakan bahan keras buatan dapat dilakukan

dengan, teknik-teknik berikut.

1)

Teknik pahat

2)

Teknik cetak

3)

Teknik ukir

4)

Teknik etsa dan sebagainya.

Lembar Kerja 4

Nama Kelompok

: ......................................................................

Nama Anggota

: ......................................................................

.............................................................

............................................................

Kelas

: ...........................................................

Analisis Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan

Kertas

Tugas Kelompok LK-4

Apresiasi karya kerajinan dari bahan keras.

Kunjungilah sebuah industri kerajinan yang terdapat di daerah

sekitar tempat tinggal kamu. Carilah produk kerajinan yang

terbuat dari bahan keras. Jika tidak menemukan, kamu bisa

mencari dari buku sumber atau media lainnya.

Carilah informasi tentang:

1.

Teknik pembuatan dan prosedurnya

2.

Pengelolaan sumber daya usaha

3.

Menentukan fungsi dan kualitas produk

4.

Menentukan segmentasi pasar

5.

Menentukan teknik produksi

Lalu tulislah sebuah laporan.

Presentasikan di depan kelas.

24

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Nama usaha/industri

:

Alamat

:

Jenis bahan kerajinan

:

Nama produk kerajinan

:

Teknik pembuatan dan

prosedurnya

:

Pengelolaan sumber daya

usaha

:

Menentukan fungsi dan

kualitas produk

:

Menentukan segmentasi

pasar

:

Menentukan teknik produksi

:

Foto-foto atau sketsa

:

B.

Produksi Kerajinan Ukir Kayu

Indonesia sangat kaya dengan hasil karya kerajinan yang

tersebar di seluruh daerah. Keanekaragaman karya kerajinan

tersebut harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang

Maha Esa. Sebagai warga negara yang bangga terhadap

budaya nusantara, kita berkewajiban untuk melestarikan dan

mengembangkannya. Berikut ini akan dibahas proses

produksi kerajinan dari bahan keras, yaitu pembuatan karya

kerajinan kayu. Proses pembuatan karya kerajinan kayu

berikut ini merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari

bahan keras, kamu boleh mencari alternatif lain disesuaikan

dengan kekayaan alam yang ada di daerah kamu. Prosedur

pembuatan karya kerajinan ukir kayu dapat digambarkan

pada diagram berikut ini:

25

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

penjelasan prosedur pembuatan karya kerajinan ukir kayu.

1.

Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu

Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”.

Jadi dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam

membuat sebuah produk kerajinan sebelum dibuat.

Adapun kelengkapan dalam gambar rancangan tersebut

sebaiknya mencakup: gambar tampak depan, tampak

samping dan tampak atas serta ukurannya yang jelas.

Selain itu, harus ada gambar potongannya dan gambar

perspektifnya. Kelengkapan gambar tersebut diharapkan

memudahkan perajin yang akan mengerjakan produk

kerajinan tersebut, tidak kesulitan dan tidak terjadi

kesalahan.

2.

Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu

Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan

ukir kayu harus diperhatikan, baik dari jenis kayu ataupun

dari kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi

dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.

Tidak semua bahan kayu dapat diukir dengan kualitas

standar. Bahan ukiran kayu harus dipilih jenis kayu yang

memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, dan tidak

mudah pecah serta kembang susutnya rendah.

Jenis kayu yang baik untuk pekerjaan ukiran dan yang

biasa digunakan di sentra-sentra ukiran di Indonesia

antara lain: kayu jati, mahoni, cendana, eboni.

Karya Ukir Kayu

Menentukan

bahan

M

embuat

rancangan

M

enentukan

alat

Keselamatan

kerja

Proses

Kerja

26

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

a.

Kayu Jati

Kayu ini sangat cocok untuk bahan kerja ukir karena

memiliki serat yang padat, lurus, berwarna cokelat

kekuning-kuningan. Kadar kembang susut kayu jati

relatif kecil dan tidak mudah retak atau daya retaknya

relatif rendah. Kayu ini banyak digunakan untuk

produksi mebel ukir pada sentra-sentra industri mebel

di Indonesia seperti Jepara, Surakarta, Bali, dan

daerah lainnya.Hutan jati produksi banyak tumbuh di

Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Sumatra, dan

Sulawesi.

b.

Kayu Mahoni

Kayu mahoni juga cocok untuk benda kerja ukiran.

Kayu ini berwarna cokelat kemerah-merahan,

mempunyai serat yang padat, memiliki tekstur halus

dan kembang susutnya relatif rendah.Hutan produksi

kayu mahoni banyak terdapat di Pulau Jawa.

c.

Kayu Sonokeling

Kayu sonokeling juga cocok untuk karya kerajinan

ukiran. Kayu ini berwarna cokelat kemerah-merahan,

mempunyai serat yang padat, memiliki tekstur halus

dan kembang susutnya relatif rendah.Kayu sonokeling

memiliki sifat lebih keras daripada kayu jati, seratnya

padat dan keras, berwarna cokelat keungu-unguan

dengan garis kehitam-hitaman dan cokelat kekuning-

kuningan dan kembang susut relatif rendah. Hutan

produksi kayu sonokeling banyak terdapat Jawa

Tengah dan Jawa Timur. Pohon kayu ini banyak

ditanam oleh masyarakat.

d.

Kayu Eben

Jenis kayu eben sering disebut kayu hitam, kayu

areng, kayu kamuni, atau kayu wawana. Kayu ini

banyak tumbuh di Indonesia (Maluku, Kalimantan,

dan Sulawesi). Kayu eben berwarna hitam dengan

garis-garis putih yang cukup lebar pada setiap alur

seratnya. Kayu ini termasuk jenis kayu keras, serat

dan teksturnya mirip dengan kayu sonokeling.

27

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

e.

Kayu Cendana

Kayu cendana merupakan jenis kayu berkarakter

khusus yaitu baunya yang sangat harum. Kayu ini

termasuk jenis kayu keras yang memiliki serat serta

tekstur halus. Kayu cendana banyak tumbuh di Nusa

Tenggara Timur dan Flores. Sentra industri yang

banyak memanfaatkan kayu cendana untuk produk

ukiran adalah Bali, terutama untuk jenis ukiran cindera

mata.

3.

Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu

Peralatan yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu

harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Jika benda

yang akan dikerjakan produk ukiran, maka yang

digunakan adalah seperangkat peralatan ukir. Jika untuk

kerja sekrol maka peralatan sekrol yang digunakan. Alat

finishing disesuaikan juga dengan teknik dan bahan

finishing apa yang akan digunakan.

Berikut ini merupakan contoh bahan dan alat yang

digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu.

Adapun peralatan yang pokok dibutuhkan dalam

berkarya kerajinan ukir kayu antara lain seperti berikut.

a.

Pahat Ukir

Alat pokok dalam kerja

ukir adalah seperangkat

pahat ukir yang terbuat

dari besi dan dicampur

dengan baja sehingga

sifatnya kuat, keras dan

tajam. Biasanya 1 set

pahat ukir terdiri atas.

20 bilah pahat

bentuk penguku/mata pahat lengkung

10 bilah pahat bentuk penyilat/mata pahat bentuk

lurus

1 s.d. 3 bilah pahat bentuk pengot/mata pahat

bentuk miring

5 s.d. 13 bilah pahat bentuk kol/mata pahat

bentuk cekung

3 s.d. 5 bilah pahat bentuk V (ve/pahat coret)

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.13Pahat Lurus (penyilat)

10 bilah, dan Lengkung (penguku)

berjumlah 20 bilah

28

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1)

Pahat Penguku

a)

Pahat penguku dalam

satu set pahat ukir

berjumlah 20 bilah

b)

Ukuran lebar pahat

dimulai dari paling

kecil 1,5 mm sampai

dengan 40mm.

c)

Panjang pahat 220-

250 mm, tebal kurang

lebih 1,5 mm.

d)

Fungsi pahat penguku

digunakan untuk membuat ukiran bentuk

lengkung, melingkar, membuat bentuk cembung,

cekung, ikal, dan

pecahan/cawenan

2)

Pahat Penyilat

a)

Pahat penyilat dalam

satu set pahat ukir

berjumlah 10 bilah

b)

Ukuran lebar dimulai

dari paling kecil 1 mm

sampai dengan 40mm

panjang 220-250 mm,

tebal kurang lebih 1,5

mm

c)

Fungsi pahat penyilat

untuk membuat pahatan/

ukiran bentuk garis lurus dan bentuk dasaran/

lemahan.

3)

Pahat Pengot

a)

Pahat pengot dalam 1 set pahat ukir berjumlah

1- 3 bilah

b)

Bentuk mata pahat miring menyudut,ukuran yang

biasa dipakai antara 4 mm sampai dengan 10

mm, panjang 220-250 mm, tebal kurang

lebih 1,5

mm.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.14Detail bentuk pahat

Penguku (lengkung)

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.15Detail bentuk pahat

Penyilat (lurus)

29

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

c)

Pahat pengot digunakan

untuk membersihkan sudut/

sela-sela dasaran ukiran

yang sulit dijangkau dengan

pahat perata/penyilat

4)

Pahat Kol

a)

Pahat kol dalam 1 set

pahat berjumlah 5 -10

bilah

b)

Ukurannya mulai dari

paling kecil 5 mm

sampai dengan 45 mm,

panjang 220-250 mm,

tebal kurang lebih 0,75

mm.

c)

Fungsi pahat kol untuk

membuat pahatan/ukiran

bentuk cekung yang

dalam seperti alur lengkung, juga biasa untuk

membuat hiasan

texture

untuk karya seni. Pahat ini

juga digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian

cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat

penguku.

5)

Pahat Coret

a)

Pahat coret dalam

1 set pahat ukir

berjumlah 1 – 3

bilah.

b)

Ukuran lebar dimulai

dari yang paling

kecil 3 mm sampai

dengan1,5 cm.

c)

Fungsi pahat coret

untuk membuat

pahatan/ukiran

isian/hiasan daun

atau bunga, dan

texture

untuk karya

seni.

(Sumber: Dokumen

Kemdikbud)

Gambar 1.17Pahat Kol

atau pahat bentuk Cekung

berjumlah sekitar13 bilah

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.18 Pahat V (Ve) bentuk

ujungnya segitiga seperti huruf V

Berjumlah 4 bilah / menyesuaikan

kebutuhan

(Sumber: Dokumen

Kemdikbud)

Gambar 1.16Detail Pahat

Pengot

30

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

b.

Palu Kayu

Palu kayu merupakan alat

yang penting dalam kerja

ukiran kayu. Ada 2 macam

palu: terbuat dari bahan

kayu dan dari bahan

karet. Dua jenis palu

tersebut dapat digunakan

untuk memukul pahat,

tetapi lebih tepat jika

menggunakan palu kayu,

karana lebih lembut dan

kenyal.

c.

Meja Kerja

Meja kerja merupakan

alat untuk melaksanakan

proses kerja, karena me

ja

sarana memudahkan

dalam proses mengukir.

Meja kerja yang standar

untuk kerja ukir adalah

yang kuat, kokoh dan

dengan ketebalan bahan

yang cukup, sehingga

ketika proses pemahatan dilakukan tidak menimbulkan

pantulan atau getaran yang keras pada meja.

d.

Klem

Klem meja biasa dikenal

berbentuk huruf F dan

C, dalam proses ukiran

kayu klem merupakan alat

bantu yang sangat penting.

Disamping berfungsi untuk

memegang benda kerja

tidak bergerak ke sana-

kemari, juga berfungsi

menjaga kayu agar posisi

kayu

flet

dengan meja kerja

sehingga klem dapat terhindar kerusakan benda kerja.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.19 Palu terbuat dari

bahan kayu yang berserat padat

ulet dan keras

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.20 Meja Kerja

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.21Klem F dan Klem

C

31

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

e.

Sikat Ijuk

Dalam kerja ukiran

diperlukan pula sikat

ijuk yang berfungsi

untuk membersihkan

kotoran kayu pada

ukiran y

ang telah

selesai diukir.

f.

Mesin Sekrol

Mesin ini sangat penting dalam kerja ukir terutama

saat kita mengerjakan ukiran yang berlobang. Mesin

ini sangat banyak digunakan di sekolah terutama pada

Program Keahlian Kayu, juga pada industri mebel dan

ukiran. Mesin jenis ini buatan pabrik yang memiliki

keterbatasan ukuran dalam memotong/melubang

papan kerja, mesin ini hanya dapat melubangi papan

dengan ketebalan maksimal 3 cm, dan panjang benda

kerja maksimal 40 cm persegi. Perusahaan-

perusahaan mebel di Jepara umumnya menggunakan

mesin skrol (dikenal dengan nama mesin

bobok

/

pelobang) rakitan sendiri yang mampu melobang

pada papan kerja tebal 4 cm dengan ukuran panjang

lebih dari 1 meter persegi.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.22 Sikat Ijuk

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.23 Mesin sekrol kecil

32

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

g.

Pensil

Pensil merupakan peralatan yang digunakan untuk

membuat desain sebelum praktik dilakukan, pensil

juga berfungsi untuk memberi kamu atau keterangan

pada bagian-bagian yang diperlukan.

h.

Penggaris

Penggaris sangat diperlukan dalam proses mengukur

atau menentukan

ukuran. Selain itu, penggaris juga untuk

membuat garis lurus pada waktu proses mendesain.

i.

Kertas Gambar

Untuk membuat desain, diperlukan kertas sesuai

dengan kebutuhan. Selain itu diperlukan juga

kertas tipis sejenis kertas kalkir, berfungsi untuk

memindahkan desain yang kemudian ditempel pada

papan yang akan diukir

j.

Lem Kayu

Lem sangat perlu disediakan dalam proses kerja

mengukir. Lem kayu berguna untuk menempelkan

kertas pola pada papan yang akan diukir. Lem

kayu juga berguna untuk mengantisipasi jika terjadi

ukirannya patah atau kayunya retak, sehingga dapat

segera dilem menjadi bagus kembali.

k.

Kertas Ampelas

Kertas ampelas digunakan untuk proses penghalusan

ukiran setelah proses pemahatan selesai. Kertas

ampelas memiliki jenis tekstur halus dan kasar

yang berbeda dan biasanya dibedakan dengan

ukuran nomor. Jika nomornya rendah biasanya jenis

ampelasnya kasar. Makin banyak ukuran nomor,

makin halus jenis teksturnya.

l.

Gergaji Belah

Gergaji pembelah adalah

gergaji dengan gerigi

dirancang untuk membelah

kayu. Gergaji pembelah

digunakan untuk menggergaji

kayu searah jaringan serat

kayu.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.24 Gergaji

33

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang

dirancang untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini

digunakan untuk menyayat/memotong melintang

jaringan serat kayu.

m.

Ketam Tangan

Ketam adalah alat per

-

kakas yang digunakan

untuk menghaluskan,

meratakan dan memben

-

tuk potongan-potongan

kayu. Ketam badan kayu

adalah ketam tradisional

yang sudah sejak dahulu

dipakai oleh tukang kayu

di pedesaan. Badan ke

-

tam berbentuk segi empat dan terbuat dari kayu pilihan.

Alas ketam dibuat rata dan halus karena berfungsi seba

-

gai penuntun mata ketam agar penyayatan merata dan

konstan. Di tengah badan kayu, dibuat berlubang segi

empat untuk menempatkan mata ketam. Ukuran tidak

terstandar secara pasti, namun antara 10 s.d. 50 cm.

Dalam jangka waktu tertentu, badan ketam harus diganti

karena mengalami keausan.

n.

Meteran

Meteran merupakan alat

yang digunakan untuk

mengukur panjang sebuah

benda, biasanya terbuat

dari bahan logam. Jika di

tarik ukuran panjangnya

ada yang 2 meter, 3 meter

dan ada juga yang lebih.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.25 Ketam Kayu

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.26 Meteran

34

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

o.

Bor

Mesin bor tangan digunakan

untuk membuat lubang

pada kayu, besi, plastik, dan

bahan lainnya. Jenis benda

kerja tersebut menentukan

jenis mata bor yang

digunakan.

4.

Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita

bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan

alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan

benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan

dengan orang atau manusianya.

Perlengkapan dan manfaat kesehatan dan keselamatan

kerja dalam kerja ukir antara lain seperti berikut.

a.

Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih

dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta

fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi

nyaman.

b.

Pakailah pakaian

kerja untuk melindungi dan

menghindari kotoran kayu pada saat kerja ukir.

c.

Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir agar

terhindar dari kecelakaan/terkena pahat apabila jatuh

dari meja kerja.

d.

Jika perlu, pakailah kaos tangan, terutama pada waktu

kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar

tangan kita tidak terluka dan tidak kotor.

e.

Masker, digunakan pada waktu kita sedang

membersihkan ukiran, pengamplasan dan

finishing

.

f.

Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/

bercanda, karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan

kerja.

g.

Atur yang rapi pahat ukir di atas meja sehingga tidak

berantakan dan akan memudahkan ketika memilih

pahat saat bekerja.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.27 Bor manual

35

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

h.

Jika sudah selesai bekerja, kita wajib membersihkan

kotoran sisa pahatan kemudian mengembalikan pahat

pada tempatnya.

i.

Limbah dikelola dengan baik.

5.

Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu

Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar

sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan

akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah

langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan

melakukan kerja mengukir.

a.

Penyiapan bahan

Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan

kayu yang akan diukir sesuai ukuran yang ditentukan.

Kegiatan ini meliputi mengukur, memotong, dan

menghaluskan permukaan kayu.

b.

Penyiapan alat

Prinsip kegiatan penyiapan

alat adalah memilih alat

yang akan digunakan dan mengondisikan alat dalam

keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap

digunakan untuk mengukir. Alat yang tumpul harus

diasah hingga tajam.

c.

Membuat Rancangan/Gambar Kerja

Sebelum menentukan benda kerja/produk terlebih

dahulu mendesain karya kerajinan yang akan dibuat.

Pelajarilah beberapa motif yang bisa diukir serta di

mana penerapannya. Hal ini dapat diawali dengan

belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling

sederhana yaitu dengan motif-motif geometris dan

penerapannya.

Contoh motif geometris dan

penerapannya pada produk kerajinan, tampak pada

Gambar 1.28.

36

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Berikut ini merupakan contoh desain kapstok berukir dengan motif

tradisional Kalimantan Barat (Motif Dayak). Kamu diharapkan dapat

membuat desain-desain lain sesuai dengan kreativitas kamu.

Spesifikasi ukuran yang di buat adalah sebagai berikut:

Ukuran

: Panjang 50

cm

: Lebar 20 cm

: Tebal 2 cm

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.28 Motif geometris

37

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.29 Penerapan motif geometris

pada tempat tisu

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.30 Motif geometris pada

benda hias

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.31 Papan sesuai ukuran

50 cm

20 cm

38

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

d.

Menyiapkan Pola

Prinsip penyiapan pola

adalah menyiapkan atau

membuat gambar sesuai

bentuk dan ukuran yang

akan diukir. Gambar pola ini

sekaligus akan digunakan

sebagai acuan/pedoman

untuk kerja mengukir

supaya bentuk dan ukuran

tidak menyimpang dari

ketentuan.

e.

Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan

Setelah proses memola selesai, maka langkah selanjutnya

adalah menempel pola pada papan yang sudah disiapkan.

Caranya : papan diberi lem secukupnya dan diratakan,

pola direkatkan pada papan yang sudah diberi lem, dari

satu tepi ke tepi yang lain kemudian pola ditekan pelan-

pelan hingga posisi gambar rata, halus dan tepat

.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.33 Desain dipola

dengan ukuran 1 : 1

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.34 Memberikan lem pada papan

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.32 Sketsa desain kapstok

39

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

f.

Menyekrol (krawangan)

Menyekrol adalah proses melubang/memotong motif

menjadi tembus yang sering disebut ukir krawangan.

Proses ini tidak selalu dilakukan dalam proses

mengukir, bergantung pada keinginan dalam

membentuk ukirannya. apakah menginginkan ukiran

krawangan atau tidak.

g.

Memahat Awal (

getak’i

)

Permulaan pekerjaan mengukir adalah membuat

“bukaan” ukiran. Bukaan adalah membentuk ukiran

secara garis besar dan dalam keadaan kasar dan

global. Pada tahapan ini, diperlihatkan arah dan

bentuk ukiran, seperti: bentuk bulat, cekung, tinggi

atau rendah sebatas getakan garis pola sehingga jika

gambar atau pola yang telah ditempel terkelupas,

motifnya tidak hilang.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.35 Proses menyekrol/

memotong

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.36 Hasil setelah selesai di

sekrol

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.37 Cara getak’i

40

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

h.

Memahat Bagian Dasaran (

lemahan

)

Memahat pada dasaran/

lemahan

dilakukan apabila

ukirannya tidak tembus/

krawangan, sehingga

motifnya akan terlihat jika

lemahannya sudah selesai

di buat. Ini salah satu

contoh proses lemahan

pada bidang ukiran motif

yang lain.

i.

Membentuk ukiran

Proses ini merupakan

proses pembentukan tinggi

rendahnya motif, atau timbul

cekungnya motif sehingga

membentuk sebuah ukiran

yang indah dan menarik.

j.

Memberi Benangan

(Coretan) pada Motif

Membuat garis-garis pecahan

pada ukiran yang sudah

terbentuk secara halus sesuai

dengan gambar, sehingga

bentuk lebih hidup, dinamis

termasuk bentuk cawenannya.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.38 Proses lemahan

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.39 Proses

pembentukan

(Sumber: Dokumen

Kemdikbud)

Gambar 1.40 Proses

benangan

41

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

k.

Mengampelas (menghaluskan)

Pengampelasan dilakukan setelah proses mengukir

selesai. Pengampelasan harus dilakukan dengan hati-

hati karena jika pengampelasan dilakukan

sembarangan,

pengampelasan akan

merusak bentuk ukiran

yang sudah bagus.

Pemilihan kasar halusnya

kertas ampelas juga harus

benar, jangan sampai

ukiran yang sudah halus

kemudian rusak akibat

penggunaan kertas

ampelas yang kasar.

l.

Finishing

Finishing

sangat menentukan hasil akhir dari

pembuatan karya ukiran. Oleh karena itu tahap ini

harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya

hasil akhir menjadi lebih baik.

Finishing

merupakan

proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan.

Finishing

pada contoh proses berkarya di atas dapat

menggunakan bahan politur teknik kuas dan oles. Jika

proses

finishing

selesai dilanjutkan dengan

pemasangan gantungan.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.41 Ukiran yang siap

di

finishing

Tugas Individu LK-5

1.

Jelaskan keselamatan kerja pada produksi kerajinan ukir

kayu.

2.

Jelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan pada

pembuatan karya kerajinan ukir kayu.

3.

Jelaskan proses proses pembuatan karya kerajinan ukir

kayu.

42

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

C.

Produksi Kerajinan Logam

Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas

permukaan pelat logam dengan cara ditekan menggunakan

alat sodet. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini

dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk

sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, dapat

digunakan bambu ataupun kayu.

Proses pembuatan kerajinan logam dengan teknik ukir tekan

merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari bahan

logam. Kamu boleh mencari alternatif lain disesuaikan

dengan kondisi yang ada di daerah kamu.

Prosedur pembuatan karya kerajinan logam teknik ukir tekan

dapat digambarkan pada diagram berikut ini.

Berikut penjelasan prosedur pembuatan karya kerajinan ukir tekan.

1.

Merancang Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir

Tekan

Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”.

Jadi, dalam hal ini, desain sebagai gambar rancangan

awal dalam membuat sebuah produk. Pembuatan

desain karya kerajinan logam dengan teknik ukir tekan

ini dapat menggunakan bahan kertas tipis dengan alat

pensil.

2.

Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik

Ukir Tekan

Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan

ukir tekan harus diperhatikan, baik dari jenis logam

Karya Ukir Tekan

Merancang

Bahan

Pendukung

Alat

Pendukung

Keselamatan

kerja

Proses

Kerja

43

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

ataupun dari kualitasnya. karena akan memengaruhi

dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.

Jenis logam yang sering digunakan untuk kerajinan

dengan teknik ukir tekan adalah plat tembaga. Untuk

memudahkan pengerjaannya, pilihlah plat tembaga

dengan ukuran 0,2 mm. Apabila didaerah kamu tidak

ditemukan plat tembaga, kamu dapat menggunakan

alternatif bahan lainnya.

Adapun bahan finishing yang digunakan untuk teknik

tekan ini adalah SN dan H

2

SO

4

. Bahan tersebut dapat

dibeli di toko-toko kimia atau di toko khusus cetak logam.

3.

Alat Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik

Ukir Tekan

Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai

dengan fungsinya. Berikut ini merupakan contoh

peralatan yang digunakan untuk pembuatan karya

kerajinan ukir tekan.

a.

Mistar

b.

Palu kayu berujung paku

c.

Satu set alat ukir tekan

d.

Gunting

e.

Pensil

f.

Landasan/Spons

g.

Pinset

h.

Pembentuk sudetan besar

i.

Pembentuk sudetan kecil

j.

Pembentuk penguku.

4.

Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita

bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara

memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana

mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman

karena berhubungan dengan orang atau manusianya.

44

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam

kerja ukir tekan antara lain seperti gambar berikut.

a.

Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan

terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan

terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang

kerja menjadi nyaman.

b.

Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan

menghindari kotoran logam pada saat kerja ukir

tekan.

c.

Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus

memakai sepatu agar terhindar dari kecelakaan kerja.

d.

Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita

sedang melakukan

finishing

dengan menggunakan

bahan kimia.

e.

Masker, digunakan pada waktu kita sedang

membersihkan ukiran, dan

finishing

.

f.

Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/

bercanda karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan

kerja.

g.

Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk

membersihkan kotoran, kemudian mengembalikan

peralatan pada tempatnya.

5.

Proses Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir

Tekan

Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar

sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan

akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah

langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan

melakukan kerja ukir tekan.

45

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

a.

Penyiapan Bahan

Prinsip kegiatan penyiapan

bahan adalah menyiapkan

logam yang akan diukir tekan

sesuai ukuran yang ditentukan.

Kegiatan ini meliputi mengukur,

memotong, dan menghaluskan

permukaan.

b.

Penyiapan Alat

Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat

yang akan digunakan dan mengondisikan alat dalam

keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap

digunakan untuk bekerja.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.42 Menyiapkan

Lembaran Tembaga

Landasan

Landasan ini bisa terbuat dari karet

atau kain yang lembut. Fungsinya

adalah untuk melandasi pelat

tembaga yang sedang diukir karena

kainnya agak lunak sehingga dapat

membantu dalam pembentukan

ukiran

Palu kayu dengan ujung paku.

Alat ini digunakan untuk membuat tekstur

pada dasaran ukiran

Gunting

Sarung tangan

Cutter

penggores jangka

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.43 Peralatan

46

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1)

Alat Pembentuk Dasaran Rata.

Alat ini berfungsi untuk

membuat dasaran pada

permukaan ukiran tekan.

2)

Alat Pembentuk Sudetan.

Alat ini digunakan untuk

membuat sudetan atau garis

tegas pada sudut yang

menjorok ke dalam.

3)

Alat Pembentuk Cekungan.

Alat ini digunakan untuk

membentuk cekungan yang

lurus

maupun tidak lurus pada

permukaan pelat logam.

c.

Membuat Rancangan / Gambar Kerja

Sebelum menentukan benda

kerja/produk, kita terlebih

dahulu merancang karya

kerajinan yang akan dibuat.

Pelajarilah beberapa motif

yang bisa diukir serta di mana

penerapannya. Hal ini dapat di

awali dengan belajar membuat

sketsa-sketsa desain yang

paling sederhana yaitu dengan

motif-motif ragam hias

Nusantara.

d.

Menempel Pola pada Papan

yang Sudah Disiapkan

Setelah proses merancang

selesai, langkah selanjutnya

adalah menempel pola pada

bahan tembaga yang sudah

disiapkan, caranya tembaga

diberi lem secukupnya dan

diratakan. Kemudian pola

direkatkan pada tembaga

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.44 Menyiapkan peralatan

dan landasan

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.45 Membuat Pola

(Sumber: Dokumen

Kemdikbud)

Gambar 1.46 Menempel

Pola pada Tembaga

47

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

yang sudah diberi lem, dari satu tepi ke tepi yang lain,

kemudian ditekan pelan-pelan hingga posisi gambar

rata, halus dan tepat. Atau, dapat juga pola dijepit

dengan alat penjepit pada tembaga.

e.

Membuar Garis-Garis

Out Line

Proses ini merupakan proses

pembuatan garis-garis pokok

dengan pinset, dengan mengikuti

pola gambar. Caranya adalah

menggores dengan alat pinset

pada pola yang telah ditempel di

atas tembaga. Penekanannya

agak keras dan dipastikan

bekas goresan membentuk

garis-garis yang tegas.

f.

Proses Pencembungan

Proses pencembungan dilakukan dengan menekan

bagian-bagian yang ingin ditimbulkan dicembungkan

dengan alat tumpul lengkung di atas landasan.

(Sumber: Dokumen

Kemdikbud)

Gambar 1.47 Membuat

Garis- Garis

Out Line

dengan Pinset.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.48 Proses Pencembungan

pada Teknik Tekan

Bagian-bagian yang ingin

ditimbulkan dicembungkan dengan

alat tumpul lengkung di atas

landasan

Hasil teknik cetak tekan dengan

menekan pada Bentuk motif

48

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

g.

Membuat Tekstur

Setelah selesai proses

pencembungan, sempurnakan

bentuk pinggiran agar lurus

dengan menggunakan alat ukir

lurus. Kemudian sempurnakan

bentuk-bentuk cembung atau

cekung dengan pahat cekung.

Langkah selanjutnya buatlah

tekstur untuk latar belakang

dengan palu kayu berujung

paku.

h.

Finishing

Finishing

sangat menentukan hasil akhir dari

pembuatan karya ukir tekan. Oleh karena itu tahap ini

harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya

hasil akhir menjadi lebih baik.

Finishing

merupakan

proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan.

Finishing

pada bahan tembaga dapat menggunakan

cairan SN. Masukkan ukiran ke dalam cairan SN agar

warnanya kehitam-hitaman. Kemudian, gosok ukiran

dengan menggunakan kain yang diberi sedikit braso

agar permukaannya mengkilap.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.49 Membuat

Tekstur

Penyikatan setelah direndam dalam

larutan SN

Ukiran dicuci dan disikat

49

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Menggosok dengan braso

Menempelkan karya pada pigura

Karya siap di pigura

Karya siap di pajang

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.50 Proses

Finishing

Tugas Individu LK-6

1.

Buatlah rancangan kerajinan logam teknik ukir tekan.

2.

Jelaskan bahan dan alat pada

proses produksi kerajinan logam

teknik ukir tekan.

3.

Jelaskan keselamatan kerja pada proses pembuata

n produksi

kerajinan logam teknik ukir tekan.

4.

Jelaskan proses kerja pada pembuatan produk kerajinan logam

teknik ukir tekan.

50

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

D.

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan

Keras

Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah

mempelajari tentang pengemasan produk kerajinan dari

bahan keras. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih

jauh berbagai macam pengemasan produk kerajinan dari

bahan keras yang ada di daerahmu serta di wilayah Nusantara.

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk

menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan,

didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau

pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi

kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,

melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik

(gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan

berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau

produk industri agar mempunyai bentuk yang memudahkan

dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi

promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai

perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna

dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam

perencanaan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

perancangan kemasan. Pertama, kemasan harus menarik.

Kalau kemasan tidak atau kurang menarik, kemasan akan

kehilangan fungsinya karena suatu produk harus bersaing

dengan sejumlah produk lainnya dalam kategori yang sama

di tempat penjualan. Salah satu cara membuat kemasan

yang menarik adalah dengan penggunaan warna yang

cermat, warnalah yang pertama kali terlihat bila produk

berada di tempat penjualan. Warna yang terang akan lebih

terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan dampak

yang lebih besar. Kedua, isi (

contents)

kemasan harus dapat

memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang

dikemas.

51

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Berikut ini contoh kemasan dari bahan keras.

E.

Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan

Keras

Produk kerajinan memerlukan perawatan yang baik dan

benar, disesuaikan degan karakteristik bahan dasarnya.

Berikut dijelaskan tentang perawatan produk kerajinan ukir

kayu dan kerajinan logam.

1.

Perawatan Produk Kerajinan Ukir Kayu

Indonesia sangat kaya dengan produk kerajinan dari

bahan kayu, baik dari macam kayu yang digunakan

maupun aneka ragam produk kerajinannya. Berbagai

produk kerajinan kayu, baik kayu mentah atau kayu hasil

finishing

perlu perawatan yang baik dan tepat. Material

kayu mudah menyerap air, minyak, bahkan debu. Maka

furnitur atau aksesori rumah, seperti patung, pigura,

mangkuk hias, dan lain-lain sebaiknya senantiasa

mendapat perawatan rutin. Cara melindungi dan

merawat kerajinan kayu bergantung pada kondisinya

apakah kayu yang masih mentah (belum dilapisi) atau

kayu yang sudah dilapis (

finishing

) untuk merawat kedua

kondisi kayu itu tentu beda perlakuan perawatan kayu

bisa memakai bahan pembersih dari pabrik atau bahan

tradisional.

a.

Perawatan Kerajinan Kayu Mentah

Kayu mentah adalah kayu yang belum pernah dilapisi

dengan lapisan antiair dan antiminyak, misalnya

melamin atau pelitur. Langkah-langkah perawatan

kayu mentah: Ampelaslah permukaan kayu hingga ke

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 1.51Aneka Ragam Kemasan dari Bahan Keras

52

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

sudut-sudutnya. Gerakan mengampelas searah

dengan serat kayu. Setelah selesai, bersihkan

permukaan kayu menggunakan kuas. Sapukan

cairan

linseed oil

dengan memakai kuas. Tunggu

beberapa menit agar cairan meresap ke dalam kayu.

Gunakan lap bersih untuk meratakan sisa cairan

pada permukaan kayu. Biarkan hingga kering antara

1-2 jam. Ulangi langkah tersebut agar permukaan

kayu tertutup sempurna.

b.

Perawatan Kerajinan Kayu yang Sudah

Finishing

Langkah merawat kayu yang sudah dilapisi oleh

pelapis melamin atau pelitur: Bersihkan kerajinan

kayu menggunakan lap kering dan bersih. Oleskan

furniture wax

pada kain lap bersih. Gosok pada

permukaan kayu searah serat kayu, jangan terlalu

menekan, tipis-tipis saja. Jika aksesori kayu terdapat

banyak ukiran, encerkan

wax

dengan sedikit bensin

atau terpentin. Gunakan kuas lukis untuk

mengoleskannya pada bagian detailnya. Biarkan 15

menit, dan ulangi lagi langkah tadi agar mencapai

hasil maksimal.

c. Perawatan Kayu yang Sudah

Finishing

Langkah mengkilapkan kayu pada kayu mentah

maupun kayu yang sudah dengan

finishing

: gosokkan

ampas kelapa pada permukaan kayu, gosok searah

serat kayu dan agak ditekan hingga ampas

membentuk butiran-butiran seperti pasir. Biarkan

sekitar 10 menit, kemudian bersihkan sisa ampas

menggunakan lap kering bersih.

2.

Perawatan Kerajinan Logam

Logam dengan

finishing

warna apa pun termasuk yang

mengilap (

polish

) sebenarnya tidak perlu perawatan

yang rumit. Pada dasarnya, produk kerajinan logam ada

yang di tambah

finishing coating

dan ada yang tidak.

Finishing clear coating

ini digunakan untuk menjaga

agar warna tidak mudah berubah dan tahan terhadap

cuaca sehingga kerajinan logam cocok untuk digunakan

di luar maupun di dalam ruangan. Kerajinan logam

53

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

tembaga, kuningan maupun aluminium yang telah di-

finishing

dapat menjaga warna walaupun digunakan

sebagai tempat air atau digunakan bersama detergen.

Perlidungan produk kerajinan logam yang mutlak

harus dilakukan adalah menghindari terkena air garam

dan zat asam. Karena jika unsur-unsur kimia tersebut

menempel pada lapisan

coating

dalam intesitas yang

tinggi dan kontinyu air garam dan zat asam tersebut

akan merusak lapisan

coating

dan kemudian mengubah

warna logam baik itu tembaga maupun kuningan yang

biasanya akan berubah warna ke warna hijau antik

(

green patina

). Tentu saja ini tidak hanya berlaku kepada

logam tetapi juga terhadap semua jenis barang seperti

produk furnitur, kayu, besi, dan plastik. Walaupun

demikian, kerajinan logam tembaga dan kuningan tetap

dapat mengambil nilai positif (antik) dari proses oksidasi

alami ini. Tembaga dan kuningan tidak akan rusak dan

hancur, melainkan akan makin menaikkan nilai seni

produk. Produk kerajinan logam (terutama

finishing

polish

) yang tidak menggunakan

coating,

dapat

menggunakan lansol (batu hijau) atau braso kemudian

diselep atau diusap-usap, maka produk akan mengkilap

lagi.

54

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tugas Kelompok LK 7

Observasi Pengemasan Kerajinan dari Bahan Keras

1)

Amatilah kemasan produk kerajinan dari bahan keras

yang terdapat

di daerah sekitar tempat tinggal kamu,

apabila tidak ditemukan kamu dapat mengunjungi

industri kerajinan dari bahan keras lainnya.

2)

Lalu tulislah sebuah laporan.

3)

Presentasikan didepan kelas.

Lembar Kerja 7

Nama Kelompok

: ......................................................................

Nama Anggota

: ......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

Kelas

: ...........................................................

Menganalisis Kemasan Produksi Kerajinan dari Bahan Keras

Jenis Kemasan

Produk Kerajinan

:

Bahan

:

Alat

:

Proses Produksi

:

Foto-Foto

:

55

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

F.

Wirausaha di Bidang Kerajinan

Untuk menjadi wirausahawan profesional, seorang wirausaha

harus memiliki perencanaan usaha yang baik. Adapun aspek-

aspek perencanaan usaha produk kerajinan meliputi hal-hal

berikut.

1.

Aspek Produksi

a.

Produksi

Produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk,

mengubah dan menciptakan sesuatu untuk

meningkatkan nilai suatu produk. Dalam melakukan

proses produksi, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, seperti berikut.

1)

Sifat proses produksi yang terus-menerus atau

berdasarkan jumlah pesanan.

2)

Jenis dan mutu produk mempertimbangkan

ketahanan lama tidaknya produk tersebut, mutu, dan

sifat permintaan konsumen terhadap produknya,

3)

Jenis produknya (model baru atau model lama),

dengan meneliti terlebih dahulu lokasi, volume

produksi, musiman atau sepanjang masa.

4)

Pengendalian proses produksi, menyangkut

perencanaan dan pengawasan proses produksi.

b.

Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan

yang membentuk suatu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah

bahan utama atau bahan pokok dan merupakan

komponen utama dari suatu produk. Bahan baku

biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk dan

harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan

pembantu. Misalkan, produk kursi rotan bahan

bakunya rotan. Adapun bahan pembantu dari produk

kursi rotan, seperti paku, lem kayu, dempul, dan lain-

lain.

56

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2.

Aspek Pemasaran

a.

Harga

: berapa harga yang ditetapkan, berapa harga

pesaing, perlukah menentukan diskon.

b.

Lokasi

: tentukan segmen apa yang dijadikan faktor

utama

c.

Promosi

: pilihlah alat promosi yang sesuai misalkan

selebaran, brosur, poster, media massa, radio,dan

televise .

d.

Distribusi

: untuk mencapai konsumen dapat

dilakukan dengan cara perorangan, pengecer, agen,

grosir atau pedagang besar.

3.

Aspek Keuangan

a.

Sumber internal

1)

Tabungan sendiri

2)

Setoran dari pemegang saham

3)

Menjual barang yang kurang produktif

4)

Menjual barang yang menguntungkan (pada saat

menjual, lebih mahal serta lebih menguntungkan

jika dibandingkan dengan harga saat membeli)

5)

Fasilitas/tempat milik sendiri (tanah, bangunan,

garasi, mesin dll)

b.

Sumber Eksternal

1)

Perbankan

2)

Lembaga Keuangan Nonbank

3)

Perorangan

4)

Lainnya

c.

Proyeksi atau rancangan keuangan

1)

Neraca harian

2)

Laporan laba rugi

3)

Laporan arus kas

4)

Analisa pulang pokok

4.

Aspek Organisasi

a.

Tenaga Kerja

Jenis tenaga kerja yang digunakan pada dasarnya

terdiri atas tenaga kerja upahan dan tenaga kerja

keluarga. Kedua jenis tenaga kerja ini memiliki

karakteristik masing-masing:

57

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

1)

Tenaga Kerja Upahan

Tenaga kerja upahan ialah tenaga kerja yang terikat

hubungan kerja dengan perusahaan, di mana masing-

masing memiliki hak dan kewajiban.

2)

Tenaga Kerja Keluarga

Tenaga kerja keluarga merupakan tenaga kerja yang

berasal dari lingkungan keluarga yang umumnya dalam

melaksanakan pekerjaannya tidak diupah. Tenaga

kerja jenis ini banyak digunakan pada perusahaan-

perusahaan kecil atau perusahaan yang masih

berskala usaha rumah tangga.

5.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi sederhana

hanya memiliki dua

tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil

dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling

berhubungan, biasanya menggunakan

struktur organisasi

ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur

organisasi

sederhana biasanya dikelola oleh pemiliknya

sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang

berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam

struktur sederhana, pemilik perusahaan cenderung

mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan

terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan.

6.

Analisis

Break Event Point

(BEP) Usaha Produk

Kerajinan

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal atau investasi usaha. Produksi

minimal usaha harus menghasilkan atau menjual

produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah

suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba

dan tidak menderita kerugian (titik impas).

BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas

nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk

mencapai nilai impas. Artinya, usaha tersebut tidak

mengalami keuntungan ataupun kerugian.

Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi

lebih besar dari pada jumlah unit yang sedang diproduksi

saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada

58

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

harga yang berlaku saat ini.

BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan rumus

berikut:

BEP Produksi

=

BEP Harga

=

Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk

kerajinan sebesar Rp 1.000.000,00 dan total produksi

sebanyak 100 produk, dengan harga jual produk

kerajinan Rp 15.000,00 maka:

BEP Produksi

=

Rp 1.000.000,00

Rp 15.000,00

= 66,66 produk

BEP Harga

=

Rp 1000.000,00

100 Produk

= Rp 10.000,00/produk

Total Biaya

Harga Penjualan

Total Biaya

Total Produksi

Tugas Kelompok LK 8

Observasi dan Wawancara

Carilah pengusaha/perajin produk kerajinan yang ada di sekitar

anda.

1.

Mintalah contoh Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi

pada perusahaan/industri tersebut

2.

Mintalah informasi tentang bagaimana menetapkan Harga

Jual produk yang dihasilkan

3.

Hitunglah berapa nilai BEP

yang dilakukan oleh pengusaha/

pengrajin tersebut

4.

Buatlah anggaran produksi untuk usaha salah satu produk

kerajinan

5.

Diskusikan pada kelompok anda

6.

Presentasikan hasil laporan anda.

59

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Contoh Format Anggaran Produksi:

No

Jenis biaya

Jumlah

Biaya Produk

a Bahan Baku

b.Tenaga Kerja

Subtotal Biaya Utama

Biaya

Overhead

Produksi

a.

Bahan Tak Langsung

b.

Tenaga Kerja Tak Langsung

c.

Biaya sewa

d.

Perawatan & Perbaikan Mesin/

Peralatan

e.

Perawatan/perbaikan Bangunan/

ruangan

f.

Penyusutan Bangunan/Ruangan

g.

Penyusutan peralatan

h.

Listrik

i.

Air

j.

......

Subtotal

Biaya

Overhead

60

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

G.

Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Setelah kamu mempelajari dan mengerjakan latihan kerja

pada materi produksi kerajinan ukir kayu dan materi produksi

kerajinan logam teknik ukir tekan, kamu diharapkan

mempraktikkan pengetahuan tersebut pada sebuah produk

kerajinan.

1.

Membuat Produk Kerajinan Ukir Kayu

Pada materi produksi kerajinan ukir kayu, kamu telah

mempelajari proses pembuatan karya kerajinan ukir

kayu. Pada materi kali ini kamu diharapkan dapat

membuat produk kerajinan ukir kayu atau benda

kerajinan lainnya yang sejenis. Apabila bahan dan alat

yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu bersama

guru diharapkan mencari alternatif lain, sehingga

kompetensi membuat produk kerajinan ukir kayu atau

yang sejenis dapat terlaksana dengan baik.

Buatlah karya kerajinan dari bahan kayu. Namun, apabila

sulit untuk mendapatkan kayu, kamu boleh menggunakan

alternatif bahan keras lainnya. Kerjakan sesuai dengan

langkah-langkah berikut ini.

a.

Buatlah desain terlebih dahulu.

b.

Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.

c.

Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan

(tidak harus menggunakan pahat ukir, namun

disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah

masing-masing).

d.

Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.

e.

Gunakan peralatan keselamatan kerja.

f.

Operasikan peralatan sesuai prosedur.

g.

Siapkan pola gambar (sesuai bentuk dan ukuran

yang akan diukir).

h.

Lakukan proses pengukiran.

i.

Lakukan

finishing

.

j.

Bersihkan ruang dan peralatan.

61

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

2.

Membuat Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir

Tekan

Pada materi produksi kerajinan logam teknik ukir tekan,

kamu telah mempelajari proses pembuatan karya

kerajinan logam teknik ukir tekan. Pada materi kali ini

kamu diharapkan dapat membuat produk kerajinan dari

bahan logam atau bahan lainnya disesuaikan dengan

ciri khas daerah masing-masing. Apabila bahan dan alat

yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu bersama

guru diharapkan mencari alternatif lain sehingga

kompetensi membuat produk kerajinan logam teknik ukir

tekan dapat terlaksana dengan baik.

Buatlah karya kerajinan dari bahan tembaga. Namun,

apabila sulit untuk mendapatkan tembaga, boleh

menggunakan alternatif bahan logam lainnya. Kerjakan

sesuai dengan langkah-langkah berikut ini.

a.

Buatlah desain terlebih dahulu.

b.

Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.

c.

Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan (tidak

harus menggunakan peralatan ukir tekan seperti pada

contoh diatas, namun disesuaikan dengan kondisi

sekolah dan daerah masing-masing).

d.

Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.

e.

Gunakan peralatan keselamatan kerja.

f.

Operasikan peralatan sesuai prosedur.

g.

Siapkan pola gambar (sesuai bentuk dan ukuran yang

akan dibuat).

h.

Lakukan proses pengukiran dengan teknik tekan.

i.

Lakukan

finishin

g.

j.

Bersihkan ruang dan peralatan.

62

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

3.

Membuat Kemasan Produk Kerajinan

Setelah karya kerajinan dari bahan keras selesai kamu

buat, langkah selanjutnya adalah membuat kemasan

untuk produk tersebut. Lakukan langkah-langkah

membuat kemasan berikut ini.

a.

Buatlah desain terlebih dahulu.

b.

Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.

c.

Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan.

d.

Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.

e.

Gunakan peralatan keselamatan kerja.

f.

Lakukan proses kerja sesuai prosedur.

g.

Bersihkan ruang dan peralatan.

Refleksi Diri

Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas.

Ungkapkan secara tertulis manfaat yang kamu peroleh setelah

mempelajari materi produksi kerajinan dari bahan keras,

berdasarkan beberapa hal berikut ini.

1.

Kesulitan yang dihadapi ketika membuat rancangan produk

kerajinan dan kemasan

2.

Kesulitan dalam menentukan bahan

3.

Kesulitan dalam penggunaan alat

4.

Kesulitan dalam penyiapan dan penggunaan keselamatan

kerja

5.

Kesulitan pada prosedur pembuatan karya kerajinan

6.

Kesulitan pada penentuan bahan dan alat produk kemasan

7.

Kesulitan pada

finishing

karya

63

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Rangkuman

1.

Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan

yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.

2.

Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar

kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, dan rotan

3.

Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras

sehingga dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan

seperti berbagai jenis logam, dan

fiberglass

4.

Kerajinan logam adalah kerajinan yang menggunakan bahan logam

seperti besi, perunggu, emas, dan perak. Teknik yang digunakan

biasanya sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang

diinginkan.

5.

Kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan

bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah

ukir.

6.

Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu

adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung.

7.

Pengolahan batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik

pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan

interior dan eksterior.

8.

Kerajinan

fiberglass

membutuhkan beberapa campuran dalam

proses pembuatannya. Campuran

fiberglass

terdiri atas cairan resin

(minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met

atau serat fiber, polish atau sabun krim

silicon

untuk

membuat

cetakan, serta

talk

untuk memekatkan warna.

9.

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk

menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan,

didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.

10.

Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan

pada nilai-nilai keunikan (

uniqueness

) dan estetika (keindahan),

sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada

pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya:

benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, sandang.

11.

Prosedur pembuatan karya kerajinan ukir kayu: membuat desaian,

menentukan bahan, menentukan alat, keselamatan kerja, proses

kerja.

12.

Prosedur pembuatan karya kerajinan logam teknik ukir tekan:

menentukan bahan, menentukan alat, membuat desaian,

keselamatan kerja, proses kerja.